Harga Atap Bitumen per M2
Atap ini dikemas dalam bundelan. Biasanya, jumlah lembaran per bundel sebanyak 21 lembar sedangkan luas yang ditutup per bundel yaitu 3 m2. Genteng bitumen dapat dipasang pada berbagai jenis rangka seperti besi holo, baja ringan, kayu dan sebagainya. Pemasangan dapat dilakukan pada berbagai jenis atap seperti atap rumah, atap gedung, kanopi, awning, gazebo dan sebagainya.Keunggulan
1) Pemasangan yang relatif cepat2) Bobot yang ringan
3) Tidak berisik saat hujan
4) Modern
5) Bidang yang fleksibel
6) Tahan angin
7) Tahan Jamur
8) Anti bocor
Bahan Pemasangan
1) Genteng bitumenGentang dipasang diatas underlayer secara tumpang tindih
2) Underlayment
Lapisan diatas triplek atau grc berguna sebagai peredam secara tumpang tindih.
Terdapat dua jenis underlayment yaitu underlayer dan membrane bakar
3) Triplek atau grc
Material ini dipasang pada reng atau rangka dan mempunyai ketebalan 9 mm s/d 12 mm
4) Flashing U
Flashing U dipasang pada triplek atau grc di sisi luar. Ada yang berukuran lebar 9 cm, 12 cm, panjang 1.2 m, tebal sekitar 0.25 mm
5) Sealant
Merupakan pelapis tahan bocor
6) Paku atau sekrup
Digunakan untuk memasang genteng, underlayer, triplek, grc
HUBUNGI 0838-4666-9667
FAQ
✓ Berapa harganya? Harga mulai dari Rp 170000 per M2✓ Bagaimana dengan nok atap ini? Nok menggunakan lembaran genteng ini daun per daun untuk nok atas dan nok bawah
✓ Jenis underlayer? Ada yang perekat dan non perekat
✓ Apakah menerima pemesanan diluar Jabodetabek? ya menerima
✓ Bagaimana dengan jurai? genteng bitumen menggunakan jurai kepang
✓ Apakah ada ongkirnya? ya ada
Jalan mangga besar, Tamansari, KH samanhudi, Hayam Wuruk, gajah Mada, Pekapuran, Dwi warna, karang Anyar, tangki Lio timur, ekonomi samping, keamanan, ketentraman, kali Krukut, songsi, Maja, tanah sereal, keadilan, pala, pabrik kulit, kebon jeruk, labu, keagungan, jalan selat Bali, Sumba, griya molek, batu ceper, krekot jaya, karet, Setiabudi Selatan, Rasuna said, KH Royani, Widuri, Jenderal Sudirman, Kuningan village, Karbela, Flamboyan, anggrek, Denpasar, Perbanas, sumbangsih, profesor Dr. Satrio, jalan Cemara, KH Wahid Hasyim, Haji Oemar Said Cokroaminoto, Sunda, Sumatra, Timor, Mohammad Husni Thamrin, kebon sirih, Sumbawa, kemiri,